Prof. Dr. Djoko Santoso (Dirjen Dikti Kemendikbud) menyampaikan pidatonya di hadapan tamu saat peresmian Gedung E Kampus Unikal, Sabtu (26/4/2014). [sumber foto: unikal.ac.id]

PEKALONGAN – Universitas Pekalongan (Unikal) termasuk perguruan tinggi yang prospektif di Indonesia. “Pasalnya, Unikal termasuk salah satu dari 200 PTN/PTS di Indonesia yang memiliki lebih dari 5.000 mahasiswa,” kata Dirjen Dikti, Prof Dr Ir Djoko Santoso MSc.

Hal itu disampaikannya ketika meresmikan Gedung E Unikal di kampus Jalan Sriwijaya, Kota Pekalongan, Sabtu (26/4).

peresmian itu dihadiri Ketua Yayasan Samarthya Mahotsaha Paramadharma, Prof Hadiman, Walikota Pekalongan, HM Basyir Ahmad dan seluruh dosen dan karyawan Unikal. Djoko menjelaskan jumlah PTN dan PTS di Indonesia mencapai 3.400 perguruan tinggi, namun sebagian besar dari perguruan tinggi itu mahasiswanya sangat sedikit.

“Yang jumlah mahasiswanya 5.000 lebih hanya sekitar 200 perguruan tinggi (PT). Bahkan jika diukur dari jumlah mahasiswa sebanyak 10.000 orang, maka hanya ada 40 PTN/PTS,’ katanya.

Di jelaskan, di Indonesia hanya ada sekitar 6 juta mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Rinciannya belajar di PTS sebanyak 60 persen dan 40 persen di PTN.

Namun perkembangan sekarang ini ada sekitar 1.000 PTS yang mnginginkan menjadi negeri. Tetapi untuk menjadi berstatus negeri sangat sulit. Karena persyaratannya berat. Keinginan itu muncul karena sekarang banyak PTS yang jumlah mahasiswanya terus melorot gara-gara pengelolanya tidak kompak.

Karena itu dia merasa bangga melihat perkembangan unikal yang terus menignkat. Dalam tiga tahun terkahir ini, Unikal terus membangun gedung dan mahasiswanya meningkat hingga 300 persen. Dengan perkembangan itu, berarti universitas ini dikelola dengan baik. “Saya yakin, antara yayasan, rektor dan pemkot ada komunikasi yang baik, sehingga perkembangannya meningkat,” katanya.

Rektor Unikal, Suryani mengatakan, gedung E yang diresmikan itu terdiri atas empat lantai dengan menghabiskan dana sebesar Rp 8 milliar lebih. Kini setelah gedung E itu diresmikan, Unikal kembali membangun gedung F (enam lantai) dengan rencana anggaran 25 milliar. Peletakan batu pertama itu dilakukan Dirjen Dikti setelah meresmikan gedung E.

Menurut rencana, gedung F itu untuk persiapan pembukaan fakultas teknik konstruksi dan fakultas psikologi yang direncanakan dibuka 2015. Kemudian, tahun berikutnya Unikal juga merancang mendirikan fakultas Kedokteran, seperti harapan Walikota Pekalongan, HM Basyir Ahmad beberapa waktu lalu. “Ini memungkinkan dapat terwujud mengingat Unikal sudah memiliki fakultas kesehatan,” katanya. (A15-68)

SUMBER : SUARA MERDEKA, 28 APRIL 2014